Sabtu, 30 April 2011

===Jaga SIKAPMU===


Bismillah...

sedikit yang bisa ana tangkap akibat pergaulan yang sedikit demi sedikit menyelusup pada aktivis dakwah..
=============
wahai akhi...
jagalah sikapmu..
sungguh jika engkau tahu akibat dari sikapmu
apakah engkau bisa mengumbarnya lagi...

ya akhi...
tak tahukah engkau
perhatian yang engkau barikan pada si akhwat meninggalkan berkas dalam hatinya..
tak tahukan engkau
perhatian yang engkau berikan itu memberi pengharapan bagi si akhwat..

jika engkau mengetahuinya lantas mengapa engkau lancang tetap pada sikapmu???????

apakah bisa memaklumi sikapmu itu ya akhi??
mengumbr perhatian pada setiap akhwat
tak khawatirkah engkau akan timbulnya FITNAH dalam hatinya???

ataukah itu yang engkau inginkan??

sungguh ana tak mengerti pemikiranmu..
tak bisa pula memaklumi alasanmu..

tidak dengan itu jalan dakwah dilewati
justru dengan itu engkau telah membelokkan niatmu..
berjalan menuju kehancuranmu
kehancuran karena futnah itu..

engaku yang tlah membuat fitnah itu
namun mengapa engkau menyalahkan keadaan akan keadaanmu sekarang???

masih bisa kah engaku mengklarifikasi sedangkan sikapmu membenarkan??

====================================
sebuah perenungan untuk kita semua
agar terjaga dalam sikap..
agar tak terjadinya
fitnah-fitnah baru
yang secara sadar ataupun tidak
kitalah yang membuat fitnah itu..

saling mengingingatkan dalam salah dan lupa

"Benarkah Cinta Itu karena Allah?"


Assalamu'alaykum wrwb..

ana pernah liat status d FB mengenai "mencintai karena Allah"
dalam status itu tertuliskan
"aku mencintaimu hnya krna allah..
dan aqu ingin memiliki mu seutuhnya jga krn allah..
ya allah, aku mencntainya !"

Bismillah..

izinkn ana bercerita sedikit dan berkomentar akan persepsi tersebut...

MENCINTAI SESEORANG KARENA ALLAH.....

subhanallah jika kita telah mampu untuk menancapkan rasa itu dalam hati kerena semua bermuara pada cinta hakiki yaitu muara CINTA ILLAHI..

akan tetapi apakah bisa kepada seseorang "apalagi berlawanan jenis"
apakah bisa kita mencintainya hanya karena ALLAH semata??

cinta merupakan hal yang fitrah dan siapa saja bisa menempati ruang hati manusia..
namun bagaimanakah ketika cinta itu hanya untuk ALLAH??

banyak sekali wacana yang mengatakan "AKU MENCINTAIMU KARENA ALLAH"
namun apakah bisa kita mengatakannya sepada seseorang
tanpa ada maksud untuk memilikinya??

cinta pada lawan jenis tidak bisa disandarkan pada cinta ALLAH
tidak bisa kita menyandingkannya mencintainya karena ALLAH
tanpa ada maksud untuk memilikinya..
maka dari itu pada dasarnya bukan karena ALLAH
MELAINKAN karena NAFSU dan bisikan syaitan yang menyelusup dalam hati..

melihat akhlak ynag istimewa pada seseorang maka dalam hati berharap menginginkannya..
bukan itu hakikat mencintainya karena ALLAH..

jika engkau benar mencintainya karena ALLAH justru engkau akan menjauhinya..
engkau ingin ia tak terganggu karena tingkahmu..
meninggalkannya agar ia tak menjadi fitnah bagimu..
menjadikannya motivasi untuk memperbaiki akhlakmu
tanpa ada niat memilikinya...

jika niatmu masih ingin memilikinya
maka bukanlah cinta karena ALLAH tetapi karena nafsu belaka..

tidak akan kita menangisinya ketika ia tak mempedulikan kita..
tidak akan kita marah karena tak dilihat olehnya..
tidak ada perasaan kecewa ketika dan ketika...

jika benar kau mencintainya karena ALLAH
maka kau akan meninggalkannya agar ia tetap terjaga
begitu pula hatimu kelak akan terjaga
engkau yakin bahwa ALLAH lah yang menggerakkan hatimu padanya..

tidak memaksamu untuk memilikinya....
dan maratapi nasibmu karena tingkahnya....

sadarlah bahwa itulah panah-panah syaitan untuk melemahkanmu...

kembalikanlah pada ALLAH..
biarlah ALLAH yang memenuhi rongga hatimu..
mengalir disetiap detak jantungmu..
bernafas disetiap hembusanmu..
maka engkau akan merasakan nikmatnya
mencintai ALLAH..

yakinlah...
ketika engkau mampu mencintai Allah maka
Allah akan menyeru seluruh alam untuk mencintaimu...

sungguh nikmat jika kita dapat mencintai ALLAH sepenuhnya...


================================================================
Bantu hamba yang hina ini
untuk bisa sepenuhnya mencintaimu..
bukan karena alasan-alasan lain yang MENGATASNAMAKAN CINTA karena-MU
SEMUA KARENA-MU dan HANYA UNTUK-MU

Sabtu, 23 April 2011

Ana Uhibbuki Fillah ya Ukhty



Bismillah...

wahai ukhti
sungguh ana tak bermaksu menyinggungmu..
ana tak bermaksud menyalahkanmu..
tak pula bermaksud menjatuhkanmu..

Ana hanya ingin mengingatknmu
karena itulah tugas ana..
sungguh ana sangat peduli kepadamu..
jika ana tidak peduli
maka ana akan membiarkanmu dalam kesesatan..
ana tidak menghiraukan kesalahan-kesalahanmu..
hal yang kau anggap keliru..

tetapi sungguh..
ana peduli padamu..
ana sanyang padamu..
ana cinta padamu
KARENA ALLAH ukhti..

ana ingin bertemu dalam jannah Illahi,,
menguatkan ikatan kita ketika di dunia..

maka ana ingin terjadi perubahan dalam darimu..
ana ingin kau merubah cara pandangmu..
cara berpakaianmu..
cara bergaulmu..
karena engkau sering lalai dalam hal itu..

jika engkau ingin MEMBENCI ana..
itu hakmu..
jika engkau MENYALAHKAN,,
ana terima..
tetapi..
sunggguh ana peduli paadamu..

itu tugas ana untuk mengingatkamu..
ana tak ingin engkau tersesat jauh ya ukhti..

sungguh ana hanya ingin yang terbaik untukmu..

ana uhibbuki fillah ukhti..

Minggu, 03 April 2011

Setiap Hati Pernah Ternoda



Setiap orang pasti pernah punya hati yang ternoda.
Rasa kagum ataupun cinta pasti pernah hadir menyelip di sela-selanya.
...Tidak apa-apa itu fitrah.
Tapi yang jadi masalah adalah pilihan kita terhadap tindakan selanjutnya. Apakah rasa itu qt pupuk agar semakin indah, kita diamkan disudut terdalam, atau kita coba tekan dan redam. Yang pasti, sangat susah utk menghapusnya begitu saja,,,

Rasa itu hadir, tak peduli siapa penghuni sang hati.
Seorang Da'I pun tak lepas dari tamu yang satu ini.
Ia bisa mendatangkan rahmat, jika ia datang pada hati yang tepat.

Hati dua insan Allah yang telah mengumandangkan ijab kabul.
Tapiii ia juga bisa mendatangkan murka, jika ia memancing maksiat, walaupun itu hanya "sekedar" zinanya hati yang merindu pada 'ia' yg belum halal untukmu,,,


Memang susah, karena sejatinya ia adalah fitrah.
Tapiii, bukankah kita sudah ditempa oleh Tarbiyah???
Kita mengaku sang aktivis dakwah.
Maka masih pantaskah rasa yang belum halal itu hadir menyemai bunga di hati kita???
Ia yang selalu menerima sms-sms perhatian kita???
Ia yang menodai ikhlas kita dalam amal yang tak seberapa???
Naudzubillahi mindzalikh,,,


Betapa durhakanya kita, jika menggantikan singgasana yang seharusnya menjadi tempat Rabb Tertinggi, Sang Pemilik Cinta Abadi, dengan ia yang hanya manusia biasa.
Betapa durhakanya kita, jika demi meng-sms-sms-nya kita pertaruhkan larangan Rabb kita,,,
Betapa durhakanya kita mengkhianati Sang Pemberi semua cinta di sekelilingi kita,,,,


Ingatan ana, bahwa prajurit-prajurit yang menemani perang Rasulullah adalah mereka yang malam-malamnya ditempa dengan sujud-sujud panjang, jauh dari maksiat kecil apapun.
Lalu apa harapan kita pada dakwah yang diusung oleh orang-orang yang hati dan sikapnya ternoda????


Pernah, ada seorang akhwat bercerita pada ana, tentang seorang lelaki yang Alhamdulillah sudah jadi ikhwah (benarkah???)
Ia,,, masih sering meng-sms akhwat itu, dengan panggilan "adikku", dengan nada-nada yang mencerminkan perhatian.
Di akhir salah satu sms-nya, ia berpesan "jangan ceritakan ma orang lain ya?!!"
Sungguh, aku tertawa dalam hati.
Betapa munafiknya ia, membohongi dunia dengan penampilan ikhwannya.
Ga ada artinya!!!
Kau ingin orang lain menilaimu sebagai seorang alim, lalu tak pedulikan Allah padamu?!!!!!!



Untukmu dan juga untukku, dan semua yang mempunyai ilmu,,
kita yang seharusnya menjadi barisan terdepan untuk mengingatkan orang-orang tentang cinta hakiki Ilahi Rabbi,,,
buka barisan terdepan dalam daftar "yang berguguran dijalan dakwah" atau "yang tidak sehat tarbiyahnya" atauuuu,,,, entahlah,,,,,



Memang susah, karena sejatinya ia fitrah.
Tapiii cobalah bertahan, jaga sikap dan padangan atau segerakanlah pernikahan atau berpuasalah,,,, yang pasti, jika kita bertahan dalam puasa hati yang panjang ini, Allah akan menghadirkan pembuka yang istimewa, yang didapatkan dengan perjuangan dalam menjaga dan RidhoNya... Sudah pasti menaungi rumah tangga kita.


Ingat kisah Ali dan Fatimah??
Bukankah kisah cinta mereka seharusnya menjadi teladan.
Saat ijab kabul telah diucapkan, ada Rahasia yang terbuka. Bahwa satu sama lain pernah saling mengagumi.
Tetapi Subhanallah,,, begitu besar penjagaan mereka terhadap hati yang rapuh.
Hingga syaitan pun tak berhasil meraba ada cinta yang pernah ada. Dan saksikanlah siapa yang memperjuangkan cinta mereka.
Allah, Sang Maha Segalanya, Betapa indahnya, bahkan langitpun menjadi saksi,,,


Tak inginkah kita untuk berharap mengalaminya???

Allah-lah yang memperjuangkan cinta kita, hingga saat skenario terindah itu terlaksana dengan bangga kita berkata "pernah ada kagum yang tak terucapkan,,,,"



♥ Rasa itu hadir, tak peduli siapa penghuni sang hati..
Hingga saat skenario terindah itu terlaksana dengan bangga kita berkata,,
"pernah ada kagum yang tak terucapkan,,,,"


(By. Intifadhoh05)

From:
==surat cinta sang kekasih==

SEKUNTUM MAWAR UNTUKMU


Seorang gadis remaja datang menemui ayahnya yang sedang menyendiri. Ia mengadu pada ayahnya tentang masa kecil yang dianggapnya tak sebahagia teman-temannya dulu. Memang kehidupan keluarga tersebut sangat sederhana, jauh dari kemewahan dan kemapanan.

“Yah, kenapa selama aku kecil, ayah jarang sekali memberikan hadiah untukku? Bahkan saat aku mendapat juara kelas dan di hari ulang tahunku pun, sebuah hadiah hampir tak pernah aku dapatkan dari ayah, kenapa yah?” tanya gadis itu kepada ayahnya.

Tajam matanya menerawang jauh ke depan, kemudian ayahnya menjawab,

“Nak memang ayah tak pernah memberi hadiah boneka dan mainan apapun padamu selayaknya teman-temanmu yang lain, tapi sejak kecil hingga kini, telah ayah berikan untukmu hadiah yang sangat berharga dalam hidupmu, sekuntum mawar indah.”

Mengernyit dahi anak gadisnya tanda keheranan, “Hah, sekuntum mawar indah? Kapan? Seingatku ayah tak pernah memberiku hadiah sekuntum mawar.”

Dengan halus lembut tanda bijaksana, lalu,

“Nak, telah kuberikan sekuntum mawar nan indah untukmu sejak dulu. Yang harumnya mampu melembutkan tutur katamu. Indah kelopaknya mampu membuatmu bijaksana. Dan duri tajam di tangkainya mampu menjagamu dari tangan – tangan jahat yang hendak mengambilnya dari genggamanmu.”

“Ia selalu mekar mewangi bila malam tiba dan ia kan melayu bila engkau melalaikannya. Harum baunya, indah kelopaknya dan tajam durinya takkan pernah engkau dapatkan di taman-taman bunga mana pun engkau berada.”

“Maksud ayah?” tanya anak gadisnya penuh heran dengan apa yang barusan didengarnya.

“Harum baunya adalah santun kata yang selalu ia ajarkan untukmu hingga engkaupun menjadi santun dalam bertutur. Indah kelopaknya adalah akhlak mulya yang dicontohkannya padamu hingga engkaupun menjadi bijaksana. Dan duri tajam di tangkainya adalah peringatan keras yang ia tegaskan padamu agar setan tak mengambil celah dari iman di dadamu.”

“Ia selalu mekar mewangi saat malam tiba sebagaimana ia selalu tegak terjaga dalam tahajjudnya di sepertiga malam terakhir. Layunya adalah gundah hatinya tatkala engkau melalaikan dan menyakitinya. Santun kata, indah akhlak dan peringatan kerasnya takkan pernah engkau temukan ditempat lain dimanapun engkau berada. Karena sekuntum mawar indah itu milikmu satu-satunya,” ujar ayahnya lirih penuh makna.

Sambil menunjuk seorang wanita yang terbaring lemah di atas dipan bambu tua karena sakit, ia berkata,

“Sekuntum mawar indah itu ibumu.”

Melangkah pelan gadis remaja tersebut dengan mata berkaca-kaca menuju wanita itu sembari berkata,

“Aku sayang ibu…”

===Hembusan Nafas Kehidupan===