Senin, 24 Oktober 2011

**Hingga datang waktunya**





Kurangkai asa dalam sebuah kotak kegundahan hati akan ketidakpastiaan..

Malam ini ingin ku rajut mimpi dengan awan dan bintang. Melukiskan jaring-jaring harapan dengan menggunakan pola-pola kehidupanku. Jarum-jarum tajam dari keinginanku dan benang pelangi dari mimpiku.. ingin segera ku gambarkan dalam alam sadarku,, malam ini..


di tepian ombak kini ku sandarkan tubuhku menghadap langit dan cahaya bulan. aku menikmati meskipun ingin pergi bersamanya. Angin malam yang menusuk jiwa hingga nadipun terasa beku, namun enggan ku beranjak. Aku tak tahu kemana ia pergi namun terasa menyiksa hati yang pilu. Ingin ku uraikan semua namun lidahku kelu dan membisu..

aku tak ingin bersua namun tak ingin pula terdiam..

sungguh aku tak tahu kemana melangkah, tak bisa kutentukan meski butiran pasir ini mulai menyelumuti pakaianku, meski ombak mulai menelanku, dan meski angin mulai menyeret ragaku. Sungguh aku tak bisa beranjak dari tempat ini..


perlahan ketika semuanya mulai memudar ketika mataku benar-benar tak mampu terjaga kuserahkan semua padaNYA. Hingga datang waktunya..


*dalam lirih suaraku pun keluh mengingatnya..

3 komentar:

Anonim mengatakan...

bahasa yang memesona..
semoga kau bisa mendapatkannya lagi..

Faiha Haili Al Mufiidah mengatakan...

mngkn bkn mndptkan tetapi menemukan..

Anonim mengatakan...

iy2...
bisa menemukannya lagi..