Sabtu, 27 Agustus 2011

**Kerudung dan Jilbab Pertamaku.**



Sejak dulu aku sangat suka melihat wanita menganakan jilbab sungguh anggun dan memesona... setiap kali mereka lewat dihadapanku, tak berhenti ku melihatnya hingga ia hilang dalam pandanganku,, hingga saat ini..

Tepat masuk SMP ku putuskan untuk mengenakan kerudung, bukan jilbab.. waktu itu sangat jarang menemukan kerudung apalagi jilbab syar’i bisa dibilang 90% sulit.. sampai-sampai orang tua ku ragu apakah aku akan istiqomah dengan pilihanku...

Mulai masuk SMP yang berkerudung hanya 4 orang dalam satu angkatanku, angka yang fantastik minimnya siswi yang memutuskan hal yang sama denganku.. tetapi aku tak menyerah dengan semua ini, akan aku tunjukkan bahwa aku benar-benar serius ingin mengenakannya.. ketika itu tahun 2003 masih ada pelik dalam busana siswi hingga akhirnya pakaian olahraga pun tak ada yang berlengan panjang.. ya ku pasrahkan saja meski tak nyaman ku memakainya.. tetapi alhamdulillah ketika ku beranjak kelas 2 SMP aku bisa mendapatkan pakaian olahraga berlengan panjang J... Suhanalllah aku senang sekali... dan alhamdulillah tiap tahun jumlah siswi yang mengenakan kerudung semakin meningkat... aku sangat senang sekali.. J

Beranjak ku memasuki dunia putih abu-abu, ku mulai belajar mengenakan jilbab, walaupun awalnya kesulitan dalam memakainya, aku antisipasi dengan menggunakan mika jilbab hingga akhirnya aku bisa memakai jilbab dengan dalaman ‘ciput’ ..

Ketika ku kelas 1 SMA ku mulai menganal istilah akhwat dan ikhwan aku pun masuk dalam organisasi Islam yaitu IRMAS ‘Ikatan Remaja Masjid’, dari sanalah ku mengenal bagaimana pakaian yang syar’i dan aku mulai kagum dengan kakak kelasku yang mengenakan jilabab lebar.. aku sangat senang berjalan di belakangnya karena bisa melihat hijab lebarnya.. selain itu salah seorang temanku aktivis akhwat menganakan jilbab lebar, wajahnya yang cantik dengan bibirnya yang berwarna merah membutnya semakin bercahaya dengan jilbab lebarnya.. aku pun termotivasi untuk berjilbab lebar..

Sekarang aku ingi mengenakan jilbab di rumah, ya di dalam rumah pun ku kenakan.. banyak sekali yang menolak keputusannku, aku menyerah.. namun aku masih sangat ingat ketika ku membaca sebuah novel karangan Habibburrahman “Pudarnya Pesona Cleopatra” aku tersadar bahwa ‘wanita yang baik hanyalah untuk laki-laki yang baik dan wanita yang buruk adalah untuk laki-laki yang buruk’ masih terukur jelas dalam ingatanku.. bahwa akhwat sejati hanyalah untuk ikhwan sejati pula, akhwat yang menutup auratnya dengan sempurna itulah yang akan mendapat ikhwan yang baik.. sejak saat itu ku putuskan untuk mengenakan jilbab di rumah, meski ada keluargaku yang menyuruhku membukanya tetapi aku tetap istiqomah dengan pilihanku... aku tetap pada prinsip dan keyakinanku, bahwa setiap 1 helai rambut pun akan dimintai pertanggung jawabannya kelak karena tidak ditutup..

namun masih sebatas kerudung, keluargaku melarang aku untuk mengenakan jilbab lebar.. aku terima... L

Aku tahu ketakutan mereka karena waktu itu sedang hangat-hangatnya teroris di indonesia.. aku bersabar menunggu waktu yang pas, hingga aku masuk PT ‘Perguruan Tinggi’.. tak bisa dipungiri lagi bahwa aku ingin berjilbab besar dan akhirnya ku tampikkan semua prasangka kosong mereka.. dengan tingkahku yang tidak mengkhawatirkan mereka dan aku dapat bertanggung jawab dengan jilbabku ini.. hingga sekarang ku mengenakan pakaian yang aku inginkan sejak dulu..

Allahu Akbar.. J

Sabtu, 20 Agustus 2011

Ku Nanti Engkau di Gerbang Harapan



Sore itu benar-benar menenangkan, ku hampiri taman yang berada dekat rumahku.. ku pilih kursi yang paling jauh dari keramaian anak-anak.. ku buka dan ku baca al-matsurat yang biasa ku baca setiap sore.. tiba-tiba rasa kantuk menyelimuti alam sadarku, setelah ku tutup dengan doa rabithah ku tutup pula mataku sambil terjaga..

Tiba-tiba alam mimpi ku masuki, namun aku benar-benar tak tahu dimana ini, tempat ini asing dan gelap, hanya ada genangan air disekeliling tak bisa ku beranjak karena pakaianku akan basah.. aku hanya diam melihat setiap sudut dan memutar balik kepala namun tetap saja tak ada apapun.. hingga akhirnya mataku tertuju dan terbius akan sosok seseorang didepanku dan tanpa ku sadari sejak tadi ia memperhatikan tingkahku.. aku semakin salah tingkah dengan semuanya..

aku tak bisa melihat wajahnya hingga sepercik cahaya menampak di didepannya..aku tersentak melihat siapa yang dihadapanku. dia hanya diam dan aku pun diam, pandangannya kosong melihatku. Bibirnya beku tak berucap tetapi kakinya mulai melangkah ke arahku.. aku masih tak bergeming..

namun tak sampai ia dihadapanku ada seseorang yang menarikku dan membelakanginya, membawaku pergi dari kegelapan ini menuju cahaya Illahi.. ku menoleh kearahnya yang tepat berada dibelakang, ia pun berhenti bergerak dan tak berucap.. aku tak bisa menunggunya karena ia terus berjalan tak peduli ada seseorang dibelakangku, aku pun tak tahu siapa ia.. tak bisa ku lihat wajahnya karena terlalu silau akan cahaya-NYA.. tetapi bisa ku lihat senyumannya, akupun tersenyum dan berjalan mnemaninya menuju gerbang mimpiku...

Hingga akhirnya ku terbangun karena cahaya senja kearahku.. aku tak sadar ada sepucuk surat kecil yang terselip dalam al matsuratku..kertas kecil mini yang berwarna ungu muda.. aku hanya tersenyum melihatnya, tak berusaha mencari tahu dari siapa semua ini...

Hanya ada 5 kata dalam surat itu...

Aku bertasbih mengagungkan kekuasaan-MU akan skenario kehidupan ini...



*dibawah lindungan-MU ku bertasbih mengagungkan cinta-MU

Minggu, 07 Agustus 2011

***Pelataran Mimpi***



Semalam ku bermimpi... berada dihamparan pasir yang luas, dengan langit senja berawan-kan kemerahan. Hanya ada aku sendiri yang ditemani butiran pasir dan angin senja...
tanpa alas kaki ku berjalan menyusuri padang pasir ini ingin menemukan apakah ada orang yang dapat ku temui di gurun ini... lama ku berjalan hingga tubuhku pun lelah, ku lihat kakiku mulai memerah menginjakkan pasir-pasir ini dan rasa haus melanda kerongkonganku namun tak ada sesuatu apapun yang bisa ku minum. kulanjutkan berjalan walau ku tak tahu akan arah dan tujuan ku berjalan... Hingga akhirnya kutemukan...

Dari kejauhan ku lihat sesosok wanita dengan balutan jilbab putih, dan cahaya surga di wajahnya, wanita itu pun menengok ke arahku dengan senyuman yang begitu indah yang belum pernah ku lihat senyuman di dunia.. Suhanallah dalam hati ku berucap “apakah ini bidadari surga”... pakaiannya bercahaya bagai butiran kristal, wangi tubuhnya tak pernah kucium sebelumnya wanginya menyejukkan yang belum pernah ada di dunia..

Aku masih terdiam melihatnya, kemudian dengan perlahan ia menghampiriku... matanya yang bening menatap ku dalam, memegang pundakku dan memantapkan diriku tanpa sepatah kata,,hanya senyum yang ia berikan.. lalu ia pergi ke arah berlawanan denganku, ingin ku memanggilnya namun aku tak bisa berucap, ingin ku berlari mengikutinya namun tak bisa.. kakiku tak bisa bergerak berbalik arah... aku hanya bisa melihatnya mendekati pintu besar yang megah berwarna hijau dan ditepinya berkilauan cahaya kistal berlian... Allahu akbar sungguh indahnya tak lepas pandanganku melihatnya hingga akhirnya ia hilang dibalik pintu besar itu... ku paksakan kakiku untuk melangkah dan mengiba agar aku bisa masuk, inginku menangis karena tak bisa berbuat apapun, bahkan untuk berkata sepatah katapun aku tak mampu... Ya Rabb aku tak ingin sendiri disini, aku sudah lelah...

namun tiba-tiba seseorang menghentikan gerakku hingga akhirnya pintu itu benar-benar tertutup... Lantunan Ar-Rahman yang ia bacakan menghentikan dan membuat tubuhku kembali terpaku. Dengan seketika suaranya yang lantang tetapi lembut dalam melantunkan ayat-ayat-MU membuatku luluh.. tubuhku bergetar lemas.. hingga persendianku tak mampu lagi menopang kaki lemahku... lemah tak berdaya ku jatuhkan tubuhku dihamparan pasir ini yang sebelumnya kurasa seperti duri kaktus ketika ku berjalan menyusuri lautan pasir ini tetapi kini tak lagi mnyakitkan bahkan lembut laksana kapas...ku tundukkan pandanganku yang mulai letih dan terengah nafasku...

perlahan ku tengokkan wajahku ke arahnya dan kini ku mengerti mengapa ku berada disini...


*dalam diam Allah telah menjawab semuanya


Jumat, 05 Agustus 2011

***Hati yang Sakit***



Ya Allah ternyata hatiku sakit..

Telah lama rasa sakit itu menyelimuti hatiku

Hingga kelam dan legam hati ini

Tak menampakkan sinar walaupun hanya sedikit

Aku tak sadar akan hal itu, aku tak tahu bahwa hati ini terjangkit oleh virus

Kesombongan...

kebodohan...

kelalaian...

keangkuhan ...

iri...

dengki...

dusta...

ingkar janji....

riya dan hasud...


wahai Allah Penyakit mana yang tidak ada pada hatiku?

Sungguh hamba mempunyai hati yang berpenyakit


Kebodohan ada pada diri ini,

Kelalaian akan perintahMu menyertai diri ini

Keburuksangkaan yang melekat hati ini

Keangkuhan dan kesombongan akan nikmat mengiringi hati ini

Dusta dan Ingkar menghiasi bibir ini

Iri dan dengki yang mungkin telah lama bercokol dalam hati yang kotor ini..


Ya Allah sungguh banyak penyakit yang menyelimuti hati hamba...

bersemayam dalam jilbab hamba

Dalam tutur kata hamba

Dalam tingkah hamba

Dan dalam mata hamba...

Hati yang sungguh-sungguh kotor

Mengapa bisa dalam diri ini terdapat hati yang cacat akan nikmat??

Debu bahkan karat telah mengisi ruang-ruang dalam hati ini

Hingga cahaya-MU tak menampak lagi...


Bantu hamba ya Rabb

Mengobati hati hamba yang sakit

Membersihkannya dari debu fitnah dan karat dusta

Bantu hati ini Kembali fitrah dan bersinar

Menampakkan sinarnya lagi seperti sinar pagi yang menyejukkan setiap insan yang melihatnya...



*pada-MU kuserahkan hati ini

yang telah berdebu dan berkarat akan kehidupan